Tumpah sudah segala pikiran yang ada
Tabiatnya turut menimpa dalamnya otak
Singgah tanpa permisi mengepul asap
Menguap sebesar pemikiran yang teramat berat
Pupus sudah ide baru yang mana telah tertata rapi
Musnah seketika tak mau meninggalkan bekas sedikitpun
Tiba-tiba terpecahkan dalam suatu kesakitan
Jenuh mengiba belenggu menyemut
Merobohkan lirik-lirik yang kusiapkan
Pedih perih jatuhnya
Berkembang biak dengan sendirinya
Entah milik siapa, entah dari siapa
Terbelalak mengabaikan keistimewaan di depan mata
Terabaikan mengampuni keinginan diri
Terjerumus ke lubang semu penuh khayalan
Keringatku tak henti-hentinya menetes
Di pelupuk mata memperlihatkan keajaiban seisi rasa
Mengiba terkepung dalam jajaran rasa kasihan
Ku tuntun jalannya menuju kebenaran
Mendinginkan otak hingga mencair
Menyambung yang tadinya memutus
Mendekat yang tadinya menjauh
Mengajak yang tadinya membiarkan
Tak ingin jadi manusia terkutuk di alam ini
Karena sesungguhnya dunia bukan kita yang miliki
Jauh di dasar kemauan hati
Mengajakmu untuk menganut kebahagiaan tanpa batas
Memberitahumu untuk membuang egois sampai tuntas
Ku siapkan selimut pelindung agar jahanam jauh darimu
Ku berikan permadani agar nyenyak dalam tidurmu
Segalanya memang segalanya
Diriku memang diriku
Dirimu memang dirimu
Takkan abadi selamanya.( Mega Dessy Ratnasari)
Sunday, September 21, 2014
Puisi
0 Response to "SEGALANYA SELAMANYA "
Post a Comment